Monday 20 February 2017

#040 Makan di Restoran Himalaya

Makan di Restoran Himalaya


Di Jepang itu cari-cari makanan jadi yang halal agak sulit, karena masakan di Jepang nya kebanyakan menggunakan sake dan mirin. Mereka sangat suka menggunakan mirin, karena mirin itu sedap, seperti pengganti bumbu penyedap nya orang Indonesia. Mirin itu sejenis alkohol, walaupun ketika dimasak menguap, namun setahu saya, kalau masakan sudah tercampur sedikit saya dengan alcohol, tetap saja, makanan ini mengandung alcohol. Jadi ya agak ragu-ragu kalau mau membeli makanan atau masakan yang sudah jadi di Jepang ini. Kadang-kadang kalau saya ingin sekali memakan nya, kadang saya baca dulu komposisi nya dan sambil berdoa agar bisa makan makanan halal. Tentang shoyu di dalam nya, tentang penggorengan nya yang menyatu dengan penggorengan daging ayam non halal. Ya itu, saya Lillahi ta’ala saja dengan mengucapkan bismillah dulu. Begitupula dengan sushi, saya tidak begitu tahu dengan kandungan nasi nya, apakah dicampur dengan sedikit alkohol apa tidak, yang penting saya berpikir positif, itu nasi yang diatasnya di taruh makanan laut seperti udang, ikan dan seafood lainnya. Di Jepang ini, saya biasanya membeli makanan jadi di Supa yang seafood-seafood, kadang sushi, kadang membeli spaghetti di Sizeriya dan kadang mencari restoran halal milik orang India.




Nah, kali ini saya akan bercerita tentang restoran India yang saya kunjungi selain restoran Maharani yang pernah saya ceritakan di blog sebelumnya. Restoran Himalaya ini sudah 2x saya kunjungi. Pertama bersama teman Indonesia yaitu bersama Dewi, Isti dan Riry. Pertama kali itu saya pergi pada bulan Desember 2016. Dan yang kedua saya pergi bersama teman saya, orang Nepal yaitu Palpasa pada tanggal 8 Februari 2017.



Makan-makan lagi, cari makanan halal. Lagi-lagi mampir ke masakan India. Masakannya ada kare, nan, spaghetti, ayam pakola, nasi kuning dan berbagai salad serta minuman. Ada masakan Indonesia juga lho yaitu nasi goreng dan mie goreng. Restoran ini buka tiap hari. Kalau pas jam makan siang buka nya jam 11.00 sampai jam 15.00 kalau malam buka mulai jam 17.00 sampai jam 21.00 (mungkin nih ya, soalnya saya kalau datang hanya pas makan siang aja, belum pernah mencoba makan malam di sana). Oh iyah, kalau pas makan siang, makan nya buffet, mengambil makanan sepuasnya dan sebanyaknya, yang penting selesai makan jam 15.00 sore. Posisi restoran Himalaya ini ada di deket Aeon mall, Showa, sebelahan banget. Insha Allah makanannya halal. Harga satu orang untuk makan siang di sini sepuasnya adalah 1080yen dan 950yen. Dan untuk anak-anak diatas umur 3tahun belum sekolah SD hanya membayar 580yen. Tergantung menu makanan yang dipilih. Perbedaan antara 1080 Yen dengan 950Yen adalah buffe dengan harga 1080yen menyajikan makanan tambahan berupa Syeekh Kebab yaitu daging ayam giling yang dipanggang dan 1potong tandoori chicken. Kalau yang 950yen tidak ada. Hanya bisa mengambil makanan sepuasnya yang ada di buffe. Pas sampai di sini, ternyata restoran ini membuka cabang di dekat stasiun Sakaori. Di salah satu mall di lantai 2.




Nah, pas pertama kali itu, Saya, Riry, Isti dan Dewi beserta anaknya datang pas hari rabu, tanggal 21 Desember 2016. Awal nya kami janjian melalui line, ketemuan jam 13.00 di Lawson, kemudian saya sudah datang ke Lawson jam 13.00, lalu disusul dengan Isti sambil membawa bungkusan oreo lalu Riry. Awalnya sih janjiannya jam 11.00, lalu mundur jam 12.00, lalu mundur lagi jam 13.00. Kemudian akhirnya berangkat jam 14.lewat karena Dewi yang membawa mobil baru bisa datang jam 14 dikarenakan ada urusan yang harus beliau menyelesaikan dulu.. kwkwkwkwk,. Di tengah perjalanan, Dewi sempat bercerita kalau ada restoran lain jika mau dikunjungi, mengingat waktu kita yang sudah mepet menjelang jam 15.00. Tapi semua tetap pada tujuan awal yaitu ingin mencoba masakan India yang baru ini. Sampai di sana malah jam 14.30 lewat. Kemudian tetap makan di sana, sambal bilang minta waktu lebih. Merasa beruntung karena restoran nya pengertian membolehkan kami makan siang sampai jam 15.00 lewat. Setelah dari sana, kami mampir ke Aeon Mall sebentar untuk mencuci mata. Tapi karena keterbatasan waktu yang saya miliki, jadi kami jalan-jalan di Aeon Mall nya hanya sebentar, karena saya perlu menjaga anak saya di rumah. Di Aeon Mall, saya hanya membatasi sampai jam setengah 5, lalu pulang diantar oleh Dewi menggunakan mobil nya sampai ke rumah saya. Tiba di rumah saya pukul 5sore, anak dan suami saya sudah menunggu di rumah.



Kali kedua saya pergi ke sini bareng teman saya orang Nepal, yaitu Palpasa. Awal nya kami janjian berempat yaitu bersama 2 orang teman laki-laki dari Thailand. Namun, berhubung mereka ada seminar, jadi mereka membatalkannya. Saya dan Palpasa janjian pada hari rabu tanggal 8 Februari 2017 di Lawson jam 10.30. Lalu kami melanjutkan jalan ke stasiun Kofu dengan berjalan kaki selama 28menit sampai ke halte bis tujuan Aeon Mall. Jadwal bis yang berangkat menuju Aeon Mall adalah jam 11.00 dan kami tidak tertinggal alias datang tepat sebelum bis nya berangkat. Kemudian kami naik bis tersebut, masuk ke dalam bis berisi semua orang Jepang. Saya dan Palsapa memilih duduk di sebelah kanan no 2 dari belakang. Lalu kami berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris. bahasa Inggris saya sebetulnya pas-pasan, kalau saya kesulitan dengan kosakata yang ingin saya ucapkan, saya membuka google translate. Perjalanan menggunakan bis ini adalah 25menit tanpa berhenti. Jadi dari stasiun kofu hingga ke Aeon Mall, bis ini tidak menerima tumpangan di jalanan. Kami berhenti di Aeon Mall pintu barat, turun lalu kita membayar ongkos sebesar 210yen. Kemudian kami langsung menuju ke pintu timur, keluar, lalu jalan kaki sekitar 10 menit menuju restorant Himalaya, melewati kebun strawberry green house. Sampai di sana kita langsung memesan tempat. Kami berdua adalah orang pertama yang datang kesana. Lalu saya memilih makan di sana, saya mencoba mencicipi semua kare yang ada di sana. Pas pertama kali saya makan di sana bareng Dewi, isti dan riry, saya tidak begitu menikmati makan di sana. Dikarenakan waktu nya yang buru-buru dan makanan pu sudah mau habis. Begitu datang yang kedua ini, saya sangat enjoy, makan banyak dengan menu pilihan banyak dan makanan yang masih banyak. Saya mencoba semua kare yaitu kare ayam, kare ayam giling, kare telur, kare sayuran, spaghetti, chicken pakola, dan kentang. Serta untuk minuman nya saya memilih mango lasi, yogurt dan milk tea. Untuk nan nya saya lebih memilih plain nan, karena kosong, nan plain ini, atas nya diberi sedikit butter. Pengalaman saya makan cheese nan di restoran Bindu membuat perut saya penuh sekali, walaupun makan nya hanya set kecil. Kalau Palpasa beliau makan spaghetti, kare, nasi kuning, salad, yogurt, milk te, jus manga dan sup miso.
Kami makan dengan santai nya, banyak juga orang jepang yang makan di sini, ada yang remaja seperti anak kuliahan, ada yang sedang pacaran dan ada juga seperti orang bos-bos atau profesor. Dan ada juga ibu sendiran lho.

Makanan di buffe yang di sajikan adalah
1. Nan 

2. Chicken Pakola

3. Kare ayam

4. Kare Ayam Giling

5. Kare telur

6. Kare sayuran

7. Salad sayuran
8. Buah Jeruk


9. Sup miso

10. Spaghetti
11. Kentang goreng


12. Minuman air putih
13  Minuman milk tea
14. Yogurt
15. Kopi
16. Pilihan : 1 cangkir jus

Banyak kan pilihan makanan nya. Yang paling recommended bagi saya adalah kare telur, kare daging ayam giling, nan dan jus mango lasi dan yogurtnya. Yogurt nya berisi buah-buahan kaleng dengan potongan kecil-kecil. Kalau mau pesenan makan lain bias juga. Oh iyah, nan nya ini bias nambah terus dan terus, kalau mau tambah cheese nan maka menambah kocek lagi sebesar 200yen. Nah sepulang dari sana, saya membeli cheese nan, mengingat anak saya suka dengan cheese nan yang saya beli di food court laza walk. Jadi saya hanya menambah kocek sebesar 200yen dengan membawa oleh-oleh cheese nan. Tapi ya ampun, makan sebanyak ini membuat saya kenyang sekali, begitu pula dengan teman saya. Kami menghabiskan waktu hingga jam setengah 2 siang. Semua orang yang dating sudah kembali lagi dan kami pun masih duduk di sana, sambal menurunkan makanan. Untuk makanan lain, seperti Nasi goreng Indonesia ternyata harga nya 899yen satu piring, begitupula dengan mie goreng harga nya 899yen. Ada masakan Thailand juga yaitu tomyum, green kare dan ada masakan Vietnam juga.


Kata teman saya, makanan khas orang nepal itu adalah Chicken Chowmin rice dan Chicken Chowmin Spaghetti. Selain itu ada Momo yang rasa nya seperti Samosa Indonesia tapi beda bentuk dan cara memasak. Dan ada Samosa yang isi nya hanya kentang rebus saja namun tidak pedas.

Setelah dari sana, kami melanjutkan perjalanan menuju Aeon Mall. Tapi mendadak, melihat kebun strawberry green house, saya dan teman saya penasaran dan ingin masuk ke sana. Akhirnya pergi dan masuklah kita ke sana. Di sana banyak sekali buah strawberry tapi masih agak muda strawberry nya. Cakep-cakep dan menggundang selera untuk makan di tempat. Tapi pada saat itu, kita hanya membeli untuk dibawa pulang, tidak makan di tempat karena harga membeli untuk dibawa pulang berbeda dengan makan dan metik sendiri di sana. Nantikan cerita lengkapnya ke green house strawberry ini di blog ini juga, berikutnya ya. Setelah ke kebun strawberry kami jalan-jalan ke Aeon Mall, saya mampir dulu ke supermarket Aeon Mall mencari spaghetti dan teman saya membeli coklat. Lalu kami mampir ke toko perhiasan, karena Palpasa ingin mencari dan membeli cincin pasangan untuk dia dan suami nya. Setelah itu, kami ingin ke Seria, kemudian karena Palpasa ada janji dengan temanya di Lawson, Universitas Yamanashi jam 16.00, maka niat ke Seria dibatalkan. Melihat waktu sudah menunjukkan pukul 15 kurang 2 menit, kami pun bergegas dan berlari mengejar bis. Alhamdulillah kami bisa naik bis tujuan stasiun kofu dengan terengah-engah, yang hampir ketinggalan. Perjalanan pulang ini pun ditempuh dalam waktu 25menit sampai di stasiun Kofu. Lalu Palpasa mampir ke Family Mart untuk membeli minuman. Kemudian kami melanjutkan perjalanan dengan menunggu bis menuju Takeda Jinja bis no 10 yang berangkat pukul 15.40 (Harusnya di jadwalnya bis berangkat jam 15.30). Kami turun di halte Yamanshi University, lama perjalanan sekitar 5 menit. Lalu sampai di sana kami berpisah, saya langsung pulang ke rumah dan teman saya langsung menuju ke Lawson. Di rumah, ternyata rumah kosong, anak-anak belum tiba di rumah padahal waktu sudah menunjukkan hamper jam 16.00. dan saya pun langsung membereskan isi tas saya. Membuka nan dan strawberry untuk anak saya.

Terima kasih ya Allah atas rezeki dan waktu serta kesehatan yang Engkau berikan hari ini sehingga saya bisa menikmati makanan dan rezeki Mu..
Alhamdulillah.


Kofu Shi, Yamanashi Ken, Japan Februari 2017



No comments:

Post a Comment