Sunday, 12 February 2017

#020 Beef Teriyaki

Beef Teriyaki


Selamat pagi dengan beef teriyaki, postingan lama yang baru bisa saya bikin resep nya sekarang. Ini saya eksekusi bulan desember tahun 2016. Dan baru sekarang-sekarang ini saya ada wktu buat nulis-nulis lagi di blog panjang lebar. Sekarang sudah punya kamera baru, jadi sekarang saya masih beradaptasi dengan kamera baru ini. Kamera ini dibelikan oleh papa Akira karena beliau melihat saya suka dan hobi motret-motret dan majang photo masakan. Dilihat nya cakep, maka nya beliau mendukung hobby say ini dengan membelikan saya kamera. Tapi ya,saat ini, saya masih belum terbiasa dengan kamera yang dibelikan beliau, karena merasa kurang dengan keinginan saya, yang letaknya gak potrait lah, letak nya yang terlalu melebar atau kadang yang blur nya kurang sempurna. Dan kadang-kadang juga fokus nya kurang gitu. Ya gimana lagi, harus belajar terus dan paham dengan barang sendiri. Tapi kalau motret pemandangan saya belum mahir, masih biasa saja jeprat-jepret nya. Lihat saja hasil gambar beef teriyaki ini, menurut saya fokus nya agak kurang. hal ini juga karena faktor luar juga sih yaitu matahri yang masih malu-malu. Dan keseringannya di sini hujan. Maklumlah memasuki musim dingin, jadi bawaan nya hujan kalau malam, trus mendung pas pagi, dan sekitar jam 11 baru terlihat matahari terang benderang tapi suhu tetep dingin. Jadi kadang pas ngambil foto setelah anak-anak berangkat sekolah, sinar matahari nya sudah terlalu terang. Jadi nunggu dulu, nih makanan bakal bersisa gak, hahahaha.. Kalau kalau bersisa dikit, ya diakali motret nya disajikan dengan nasi atau dipotret dengan bantuan piring kecil.
Motret itu ternyata gampang-gampang susah, bagaimana melihat makanan terlihat cantik dan mengundang selera agak susah juga. Kalau matahari dan cahaya kurang, menurut saya, gambar jadi tidak sempurna. Sinar matahari juga mempengaruhi gambar belakang dari gambar kita, bisa blur dengan alami atau tidak. Pertama kali belajar kamera ini, merasa ingin balik lagi memotret dengan hape karena gambar terlalu jauh, bila ingin dekat, kok seperti nya tidak mengundang selera gitu, kadang cahaya nya terlalu tajam sehingga terlihat silau, makan asli nya seperti tak tampak. Dulu saya memotret menggunakan kamera handphone saya yaitu Iphone 5s. sekarang saya sudah belajar memotret dengan menggunakan kamera Olympus OM-D.

Okeh, cerita banyak tentang foto dan hasil foto, lanjut saja ke masakan saya ya. Tiba-tiba dibenak saya, kok mau banget nulis panjang lebar cerita masakan dan cerita pribadi, lalu memposting nya.. Kira-kira berguna gak ya? Kok saya jadi ragu-ragu begini mau melanjutkan menulis-nulis tentang masakannya? (Belum ketemu jawabannya, karena ini merasa nanggung nulis nya.. Hehehehehe, karena sudah sebagian di draft)

Kita sambung lagi, melanjutkan dan menyelesaikan ini. Kali ini saya masak daging terus, soalnya beli daging sekilo kalau sudah didefrost, gak boleh masuk freezer lagi, jadilah saya masak macam-macam sampai bosen dan sakit gigi.. hihihihihi..



Resep nya :
Bahan:
1. 250gram daging sapi, potong kecil-kecil menanjang, biar mudah dikunyah
2. 1/2siung bawang bombay iris memanjang
3. 1buah paprika hijau, iris memanjang
4. 2sdm kecap manis
5. 1sdm kecap Inggris
6. 1sdt kecap asin
7. Secukupnya gula
8. Secukupnya garam
9. Sedikit lada
10. 100ml air

Cara membuat :
1. Tumis bawang bombay, lalu masukkan paprika, masak hingga harum
2. Masukkan daging tumis daging hingga berubah warna.
3. Tambahn air, masukkan kecap manis, kecap inggris dan kecap asin, tes rasa..
4. Tambahkan lada, garam dan gula
5. Masak hingga air menyusut.

Siap dihidangkan, Itadakimasu.. Selamat makan



Hasil Eksekusi 22 Desember 2016

Terima Kasih ya Allah atas rezeki, ilmu, waktu dan kesehatan yang Engkau berikan hari ini sehingga saya bisa mengeksekusi dan menikmati masakan ini.
Alhamdulillah

Kofu Shi, Yamanashi Ken, Japan Februari 2017

No comments:

Post a Comment