Sunday 30 May 2021

#066 Rasulullah menyebut Ibu, Ibu, Ibu, lalu Ayah. Aku Sayang Ibu



Sesungguhnya seorang ibu itu baik. Tak ada ibu yang tak sayang pada anak nya. Ibu, jika dekat, aku akan mencium dan memeluk mu. Maafkan aku ibu.

Mungkin kita melihat dan menilai saat ini ibu kita sudah mampu, ibu kita sudah lebih dari cukup, ibu kita sudah bahagia, ibu kita sudah cukup kaya. Kenapa ibu masih ingin meminta kepada kita?? 

Apa yang dipinta nya??

Ini adalah salah satu bentuk pengajaran yang ibu berikan kepada kita. Tak disangka, ibu masih mengajarkan kita. Suatu saat nanti kita juga akan menjadi orang tua (salah satu nya menjadi seorang ibu). Kita mengingat masa lalu kita tentang seorang ibu yang telah meninggalkan kita, tapi ada masa lalu lain yang juga perlu kita ingat yaitu masa ibu mengandung dan melahirkan kita (itu juga termasuk masa lalu) yang tak bisa dibandingkan perasaannya dengan yang lain. Sakit nya, perih nya. Tak kala, bila dibandingkan dengan ibu yang tak mengurus dan meninggalkan kita bertahun-tahun. 

Masa lalu yang kita ingat hanya itu, tapi ada masa lalu lain, yaitu beliau sudah mengandung dan melahirkan kita. (Maaf saya ulangi lagi). Karena beliau sudah meninggal kan kita, itu juga menjadi suatu bentuk pengajaran ibu kepada kita untuk mendidik kita menjadi anak-anak hebat. Bayangkan, sejak ditinggalkan ibu, kita malah menjadi kuat, kita malah bisa menjadi orang hebat dan menjadi orang sukses dan kita mampu bertahan dalam menjalankan sulitnya hidup. Ternyata kita dibentuk dan ditakdirkan untuk menjadi orang hebat itu.

salah satu masakan ibu

Ibu, tak tahu berapa lagi umur mu nanti, kulit mu sudah keriput, gigi mu sudah hampir habis, urat di tangan dan kaki mu semakin terlihat, rambut mu semakin putih dan tak terurus. Dan kita, kita hanya bisa melihat mu dari kejauhan, belum bisa menyentuh kulit mu. Saya senang, saya senang melihat senyum ibu, ketika kami  menelepon ibu via video call bersama cucu nya, bercanda, ketawa, walau cucu hanya bertanya, “ibu makan malam apa hari ini??”

“Makan daging semur dan sayur sop” jawab ibu. 

“Tiga hari makan itu terus, karena masak nya banyak ☺️☺️☺️” jawab ibu. 

Dan kami pun ketawa ketiwi sambil melihat senyum ibu yang sedang duduk memperhatikan handphone  nya

Ingin rasa nya aku memeluk dan mencium ibu, aku menangis, aku arahkan handphone itu ke muka cucu nya. Sambil ku bimbing anak ku, untuk terus bercerita kepada nenek nya itu.

Saya bayangkan, hari ini saya mengajarkan kepada anak saya untuk mencintai seorang nenek, karena suatu saat nanti, anak saya pun akan memiliki anak. Dan saya pun akan menjadi seorang nenek. Ya, nenek-nenek dari dua orang anak, yang saya tak tahu apakah suatu saat nanti mereka akan mengingat saya ketika saya sudah tua. 

Alhamdulillah saya memiliki dua anak. Brarti saya akan dihadapkan kepada mereka, laki-laki akan tetap saya miliki, yang perempuan akan diambil alih oleh suami nya. Apa yang saya terapkan saat ini?? Itulah bentuk pengajaran yang akan saya terima suatu saat nanti. 

Hanya tulisan kecil ini yang bisa saya buat, akan saya tulis diblog saya, sebagai kenangan manis saya setelah menelepon ibu (Jumat, 28 Mei 2021 jam 19.53)

Kita mungkin melihat ibu sudah bahagia. Tapi masing-masing kita pasti memiliki cara tersendiri untuk membahagiakan ibu kita ini. 1hari ada 24jam, 1minggu ada 7hari, 1bulan ada 30 hari, sisihkanlah minimal 1menit untuk melihat dan mengetahui kabar ibu walau hanya via video call.

Jangan melihat masa lalu yang sudah kelam. Pandanglah ke depan, apa yang bisa kita berikan yang terbaik kepada ibu. Apa yang bisa kita berikan kepada ibu di waktu yang tak kita ketahui sampai kapan kita bisa berjumpa dengan nya..

Tulisan ini saya tulis di malam hari. Saya sayang ibu, saya tidak akan melihat masa lalu, yang saya pikirkan saat ini adalah apa yang bisa saya berikan untuk membahagiakan seorang ibu yang sudah tua ini..

Aku sayang ibu.

Maafkan kami, ibu atas kesalahpahaman kami selama ini. Mudah-mudahan Allah memudahkan langkah kita dan membuka hati kita untuk lebih menyayangi dan mendoakan seorang nenek yang sudah tua ini.

Salam, mitna, adek kalian yang paling kecik

No comments:

Post a Comment