Monday 13 November 2017

#064 Jangan Berhenti untuk Belajar


Semangat!!💪



Hari itu sangat melelahkan.. hujan di sore hari, dengan suara guruh yang besar dan menakutkan, aku melanjutkan dan memutuskan untuknsegera pulang ke rumah.. walaupun masih ada pekerjaan yang perlu diselesaikam, namun aku berpikir untuk segera pulang, karena khawatir ada kendala di perjalanan jika hujan sore seperti ini.. setidaknya aku berpikir tiba di rumah lebih awal, merupakan hal yang sangat baik dan aman dibandingkan jika menunda nya. Karena kita belum tahu, apa yang akan terjadi diperjalanan jika hujan deras seperti ini.. ku langkahkan kaki ku, ku lewati aliran air yang sudah nampak membanjiri jalanan dindepan kantor. Sambil menggunakan payung besar dan baru dari hasil menghadiri diklat, alhamdulillah langkah kaki menuju bajaj sudah dijalanin.. jalanan macet, ya, tapi sebentar, karena aku lebih dahulu absen keluar kantor dibanding yang lain.. walau hujan membasahi jalanan, namun mobil dan motor pegawai kantor belum nampak terlalu padat dan terhambat karena banjir.. setiba di juanda, ku lihat dashboard, kereta bogor berada di mangga besar. Langsung aku menunggu nya datang. Terlihat sepi di peron juanda, begitu pula ketika kereta datang, gerbong wanita dan gerbong sembilan pun tampak sepi.. aku pun duduk, lalu terlelap hingga stasiun bojong.
Sampai di rumah, lelah pun terhapus dengan muka ceria dan sambutan anak-anak, disambung dengan guyuran air yng mengalir di seluruh tubuh, hangat berasa hingga ke ubun-ubun., segar, itulah kata yang tepat untuk mengungkapkan hati dan perasaan saya pada saat itu.. tubuh yang bersih dan segar membuat hati kita pun merasa cerah dan senang.. 
Duduk saya di meja makan, akira pun menemani saya.. saya ingat, besok dia ada ujian tematik 3. Lalu saya ambil buku tematik 3 nya, sambil ku buka secara random halaman buku nya, lalu apa yang ku lihat dan ku dapat dari halaman buku pelajaran itu, saya minta dia untuk melakukan sesuai dengan perintah yang tertuang di buku. Bila ada wacana bacaan, maka saya minta dia untuk membaca, bila ada berhitung, maka saya minta dia untuk berhitung.. saya hanya memantau dan meilihat semua yang dia kerjakan.. tetiba duduk si adik, akari bersama papa nya di atas meja untuk melanjutkan pr yang di dapat dari sekolah.. kami pun juga membimbing dan melihat apa yang adik nya kerjakan.. begitulah, mereka mengerjakan tanpa unsur paksaan, tanpa unsur emosi. Semua dikerjakan tulus dan senang hati. Bila lelah maka, saya biarkan mereka untuk berhenti. Cukup dan sesuai kemampuan saja, tidak ada target yang ingin dicapai dan diharapkan dari anak-anak saya. Yang penting belajar itu bagian dari kesenangan mereka saja, bukan unsur paksaan dan keinginan saya dan suami..

Lalu setelah selesai, kami pun melanjutkan makan bersama. Meja inilah menjadi saksi bisu kebersamaan kami.. di sini lah kami makan bersama, ngobrol bersama dan bekerja serta belajar bersama.. meja kayu yang mungil, namun cukup memenuhi kebutuhan kami untuk saling berkumpul bersama..

Meja kayu dengan 4 buah kursi yang saling berhadapan, membuat kami untuk membuka komunikasi antara orang tua dan anak-anak.. jendela komunikasi kami terjalin ketika kami memiliki waktu yang efektif ketika bersama anak-anak.. sangat efektif ketika pulang dari kerja dan sebelum berangkat kerja. Tidak perlu banyak waktu untuk berada di rumah, namun secara nyata waktu bersama anak malah tidak ada, ntah kadang-kadang malah kita lupa kita berada di rumah, namun anak ntah berada di mana, sampai waktu makan anak pun terlupakan. Hoh, kembali lagi, di sinilah kebersamaan kami dalam waktu yang sempit ini, walau waktu nya sempit namun kedekatan kami sangat besar, yang penting waktu kebersamaan kami efektif dan berkualitas.


Meja makan kayu, engkaulah saksi bisu kebersamaan kami.

Anak-anak pun terlelap.
Saya dan suami melanjutkan pekerjaan kantor. Ya bisa dikatakan pr, seperti hal nya pr anak-anak yang di dapat dari rumah. Deadline pekerjaan kantor yang menunggu, membuat otak kita untuk selalu berpikir agar kita tidak menjadi pikun dan pelupa.. 
Duduk di meja, dengan menaruh enam buah apel yang membantu menambah nutrisi otak untuk terus aktif dalam berpikir, berinisiatif dan mengembangkan daya ingat. Jangan lupa kopi dan minuman lain, agar tak tersedak dalam menelan apel. Selamat melanjutkan pekerjaan anda, selamat menggigit apel, dan selamat berkumpul bersama keluarga. 

Sebagai selingan, di sore yang hujan ini mengingatkan saya dengan dengan lagu D'Cinnamon, selama nya cinta.
Lagu dengan lirik biasa, namun sendu.


Bojong gede, 13 Nopember 2017

No comments:

Post a Comment